AmbaritaNews.com | Kabupaten Bekasi – Dalam kehidupan sehari-hari, pribadi seseorang yang berkarakter sangat diperlukan, terlebih bagi seorang anggota polisi. Anggota Polri harus mempunyai karakter yang benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat. Terlebih dengan berbagai tantangan kriminalitas yang semakin kompleks, kecerdasan polisi yang berkarakter sangat diperlukan.
Demikian juga dengan sifat lurus hati. Sifat tersebut dimiliki orang yang mempunyai pendirian teguh dalam hal kebaikan dan kebenaran. Tekun, penuh semangat dan tulus dalam bekerja. Orang-orang yang lurus hati ini tanpa pamrih membantu dengan sepenuh hati, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Orang yang lurus hati dapat menjadi ikon perubahan, ikon pelayanan dan ikon kepahlawanan.
Polisi yang lurus hati adalah polisi yang pekerja keras tekun dan teguh dalam kebenaran dan kebaikan. Bekerja tanpa pamrih tulus karena kesadaran, tanggung jawab dan disiplin. Pelayanan kepolisian dilakukan dengan penuh kecintaan dan kebanggaan. Tekun dan penuh semangat dalam mengajak masyarakat patuh hukum. Tegas dalam menegakkan hukum.
Polisi yang lurus hati dapat ditunjukkan sebagai polisi yang mampu bekerja dengan tulus, bereaksi dengan cepat, mampu meminimalisasi berbagai bentuk kejahatan dan potensi-potensinya, mampu mengatasi berbagai bentuk ancaman, gangguan dan hambatan yang berdampak kontraprodutif, baik dalam bidang administrasi maupun operasional.
Merendahkan diri bukan berarti rendah diri, melainkan suatu sikap ketulusan hati untuk memahami, mengakui, memaafkan dan bukan untuk balas dendam.
![]() |
Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Online Ambarita News, Diori Parulian Ambarita atau biasa disapa Ambar |
Merendahkan diri juga bentuk pertobatan atas salah dan dosa yang dilakukan, baik perkataan, perbuatan maupun kelalaian.
Dalam konteks tulisan ini, di Hari Ulang Tahun (HUT) Polri ke-77 pada tanggal 1 Juli 2023, jadilah polisi yang bersikap merendahkan diri agar tampak terbuka dan berupaya memahami. Bagi tugas-tugas kepolisian, sikap merendahkan diri ini adalah sikap memandang manusia sebagai mitra yang posisinya sejajar/setara. Dalam sikap merendahkan diri, polisi senantiasa berupaya memahami kebutuhan keamanan dan rasa aman warga masyarakatnya yang bervariasi dan kompleks.
Kemampuan merendahkan diri ini akan mampu membuka mata hati untuk menjadi peka dan peduli akan hidup dan kehidupan manusia. Segala sumber daya dikerahkan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang dilayaninya. Polisi dengan sifat yang merendahkan hati juga mampu membangun jejaring, kemitraan dan mendapatkan berbagai informasi penting yang berkaitan dengan isu-isu aktual yangb terjadi dalam masyarakat.
Merendahkan diri merupakan suatu karakter polisi yang bisa menjembatani dan keberadaannya diterima serta mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Dengan begitu, polisi akan peka, peduli serta jauh dari sikap egois dan arogan yang menjadi potensi luka batin bagi masyarakat.
Di samping itu, sikap merendahkan hati bagi polisi akan menjadi sebuah kontrol atas penggunaan kewenangan upaya paksa/tindakan tegas kepolisian adalah untuk mencegah, melindungi, mengedukasi dan memberikan pengayoman serta untuk melayani. Kesemuanya itu adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia. [Diori Parulian Ambarita]