Filivhiena Andalusia Faisol: Harapan Dibalik Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional
INGIN MENJADI JURNALIS MEDIA ONLINE AMBARITA NEWS, HUBUNGI NOMOR TELEPON ATAU WHATSAPP 082130845668

Filivhiena Andalusia Faisol: Harapan Dibalik Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional

Selasa, 17 Oktober 2023, 20:53

Caleg DPR RI dari PSI Dapil Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta (Jawa Barat VII) nomor urut 3, Filivhiena Andalusia Faisol


AmbaritaNews.com | Bekasi - Persoalan yang paling menggelitik dan sangat besar pengaruhnya sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini dan masih terus diperjuangkan adalah kemiskinan.


Sebagai persoalan yang seolah menjadi borok bernanah yang akut dan tak pernah kunjung sembuh. Kemiskinan pada akhirnya menjadi gambaran tidak terwujudnya dan pengejawantahan UUD 1945 dalam peningkatan kesejahteraan rakyat.


Nah pada Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, tanggal 17 Oktober ini seorang anak bangsa sekaligus Calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bekasi, Kabupaten karawang dan Kabupaten Purwakarta (Jawa Barat VII) dengan nomor urut 3, Filivhiena Andalusia Faisol memberi kesempatan bicara (wawancara) melalui sambungan telepon kepada awak media.


Menurutnya, masyarakat Kabupaten Bekasi masih jauh dari kesejahteraan, banyak di pinggir-pinggiran Bekasi yang miskin dan pembangunan belum merata. Pungli-pungli menyasar ke pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).


“Saya berani jadi Caleg supaya bisa membantu masyarakat, membantu rakyat agar bisa menjadi jembatan dalam pengentasan kemiskinan,” katanya, Selasa (17/10/2023).


Masih kata Filivhiena Andalusia Faisol, bila menang dan duduk di Parlemen Senayan, otomatis saya akan mengawal program pemerintah dan membuat kebijakan yang memang di mana saya bisa fokus kepada konsentrasi daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta.


“Sehingga saya bisa bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, yang mana mereka paham bahwa banyak program-program pemerintah belum sampai ke masyarakat, artinya memperjuangkan agar masyarakat Kabupaten Bekasi menjadi hidup yang lebih baik,” sambung dia.


Ia menjelaskan, menjadi wakil rakyat itu kan berarti memikirkan, mendampingi, mengawal dan mengawasi jalannya program-program pemerintah yang sudah dibuat agar sampai ke tangan rakyat.


“Bicara Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, saya secara pribadi sudah 6 - 8 kali mencoblos dalam pemilihan umum (Pemilu) yang diselenggarakan 5 tahun sekali,  tapi tidak ada perubahan,” ulas Filivhiena Andalusia Faisol.


Kalaupun toh ada perubahan, tutur dia, itu hanya program-programnya saja, artinya kurang maksimalnya kinerja wakil rakyat yang sebelum-sebelumnya untuk menjadi pengawas sampai akar-akarnya.


“Di salah satu desa yang berada di Kecamatan Tarumajaya, ternyata di situ tidak ada air bersih, mereka (masyarakat,red) mengambil air kali di depan rumah,” bebernya.


Padahal air kali berwarna hitam itu, ucap dia, kemungkinan airnya sudah tercemar, karena di sekitar daerah tersebut ada pabrik-pabrik.


“Maka sebelum maupun nanti duduk menjadi anggota DPR RI, dalam dekade ketiga pada Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, saya akan tetap berjuang untuk mengentaskan kemiskinan,” paparnya.  [Diori Parulian Ambarita

Berita Populer


TerPopuler