Ramai Dituding Pukul Nakes RS UMMI, FB Klarifikasi: “Saya Cuma Ngetepuk Bahu, Bukan Mukul!”
INGIN MENJADI JURNALIS MEDIA ONLINE AMBARITA NEWS, HUBUNGI NOMOR TELEPON ATAU WHATSAPP 082130845668

Ramai Dituding Pukul Nakes RS UMMI, FB Klarifikasi: “Saya Cuma Ngetepuk Bahu, Bukan Mukul!”

Minggu, 08 Juni 2025, 22:37

Rumah Sakit (RS) UMMI


AmbaritaNews.com | Kota Bogor - Kasus yang sempat bikin heboh jagat maya beberapa hari terakhir soal dugaan pemukulan tenaga kesehatan (nakes) di RS UMMI, Kota Bogor, akhirnya mendapat klarifikasi langsung dari orang yang dituding sebagai pelaku, yakni FB (50).


FB, yang merupakan adik dari pasien Fikri Balfas (53) yang saat itu sedang kena serangan stroke, merasa sangat dirugikan atas pemberitaan yang menyebut dirinya memukul nakes bernama SR di RS UMMI. Ia pun membantah keras tuduhan itu.


“Enggak ada pemukulan. Saya cuma nepuk bahu satu kali, itu pun spontan karena emosi sesaat. Kakak saya lagi kena stroke, terus ditolak masuk RS karena katanya kamar penuh. Itu bikin saya terpancing,” jelas FB saat ditemui di rumahnya di kawasan Empang Pulo, Bogor, Minggu (8/6/2025).


Selain soal dugaan pemukulan, FB juga disebut-sebut pernah terlibat pungli (pungutan liar) di area parkiran sekitar alun-alun Empang. Kabar ini makin bikin situasi panas. Tapi menurut FB, tuduhan itu sama sekali enggak benar.


“Saya enggak pernah terlibat pungli, enggak pernah juga ditangkap polisi. Itu semua fitnah. Bahkan saya sekarang malah dirumahkan dari pekerjaan saya sebagai koordinator di alun-alun. Anak istri saya juga ikut stres,” ujar FB dengan nada kecewa.


Ia menyebut, pemberitaan yang menyebar di berbagai media online, berikut link-nya!


https://headlinebogor.com/perawat-rs-ummi-dipukul-pelaku-pernah-terlibat-pungli


https://www.liputanbogor.com/tragis-perawat-rs-ummi-dipukul-saat-bertugas-legal-rs-ummi-harus-ada-efek-jera/


https://harnas.id/beritaterkini/perawat-rs-ummi-jadi-korban-pemukulan-pelaku-diduga-eks-pungli-parkir-di-empang/


https://mediaperawat.id/tambah-daftar-panjang-kekerasan-terhadap-nakes-perawat-rs-ummi-diduga-jadi-korban-kekerasan-keluarga-pasien/


https://bogordaily.net/2025/06/perawat-rs-ummi-dipukul-saat-bertugas-legal-rumah-sakit-harus-ada-efek-jera/



dan ini link media sosial (medsos) nya!


https://www.instagram.com/p/DKZhBjWps7e/


https://www.instagram.com/reel/DKbzP9oRVsr/


https://www.instagram.com/reel/DKbzP9oRVsr/?igsh=YzAyMDM1MGJkZA== 


https://vt.tiktok.com/ZSkAcLCXm/


https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122140695566750353&id=61572510617300



telah memberikan dampak besar ke keluarganya, termasuk anak perempuannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.


FB mengaku sudah berkonsultasi dengan kuasa hukum dan tengah mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Ia menilai dirinya telah difitnah dan nama baiknya dicemarkan lewat media.


Beberapa pasal yang sedang dikaji oleh tim hukumnya, antara lain:


Pasal 27 Ayat (3) UU ITE: soal penghinaan atau pencemaran nama baik lewat media elektronik.


Pasal 310 & 311 KUHP: tentang pencemaran nama baik dan fitnah.



“Kalau bukti-buktinya cukup, saya akan tempuh jalur hukum. Saya cuma mau nama saya dibersihkan,” ujarnya.


FB juga mengaku sempat menghubungi pihak RS UMMI dan meminta agar diadakan mediasi. Ia ingin menyelesaikan semuanya secara baik-baik. Tapi sejauh ini, upaya mediasi belum mendapat tanggapan yang jelas dari pihak RS.


“Saya cuma mau ada musyawarah. Kalau memang kontak fisik saya itu bikin nakesnya terganggu secara psikis atau merasa dirugikan, saya siap minta maaf. Tapi tolong, jangan dilebih-lebihkan jadi seolah saya pelaku penganiayaan berat,” ucap FB.


Menutup keterangannya, FB berharap media lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Ia mengingatkan pentingnya prinsip klarifikasi dan verifikasi agar tidak merugikan pihak-pihak yang belum tentu bersalah.


“Jangan karena kejar tayang atau clickbait, terus upload berita yang belum dicek kebenarannya. Dampaknya bisa besar, bukan cuma buat saya, tapi juga keluarga saya,” pungkasnya.  [Diori Parulian Ambarita & GL]

Berita Populer


TerPopuler