Diberi Edukasi oleh BI Tegal, UMKM Go Digital
INGIN MENJADI JURNALIS MEDIA ONLINE AMBARITA NEWS, HUBUNGI NOMOR TELEPON ATAU WHATSAPP 082130845668

Diberi Edukasi oleh BI Tegal, UMKM Go Digital

Minggu, 09 April 2023, 03:44



AmbaritaNews.com | Kabupaten Batang - Dalam aktivitas sehari-hari, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak bisa lepas atau terhindar dari akses informasi yang bermanfaat dan relevan pada peningkatan usaha.


Perkembangan dan kemajuan teknologi memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Sebab itu dibutuhkan perubahan dan penyesuaian dengan cepat, agar pelaku UMKM dapat bertahan dalam pasar yang selalu berkembang.


pertama dari kanan: Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Batang, H. Tofani Dwi Arieyanto S.H  |  kedua dari kanan: Kepala Unit Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Syariah pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Liana Ciptowati  |  kedua dari kiri: Koordinator Tenaga Ahli DPR RI, Dr. Heriyono Tardjono, SH., M.Kn


Dipandang sebagai suatu yang bersifat imajinatif dan inovatif, Bank Indonesia (BI) melakukan tinjauan dan pendampingan (pelatihan,red) kepada pelaku UMKM untuk mengatasi masalah dalam memasarkan produk serta alat pembayaran.


Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal mengadakan Sinergi Gerakan Edukasi Publik, UMKM Go Digital di Hotel Sendang Sari yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No.29 Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang - Provinsi Jawa Tengah.


Menurut Kepala Unit Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Syariah pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Liana Ciptowati, kriteria UMKM binaan BI yang akan diberikan pelatihan adalah UMKM yang sudah berjalan lebih dari 2 tahun dan mempunyai produk sendiri bukan reseller.


Kepala Unit Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Syariah pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Liana Ciptowati


"Produknya mulai dari makanan, minuman hingga olahan kerajinan, serta memiliki legalitas usaha. Sehingga nantinya Bank Indonesia akan mengedukasi dalam penjualan secara online (digitalisasi,red) dan alat pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)," terangnya, Minggu (9/4/2023) sore.


Liana berharap, setelah ada pelatihan-pelatihan nantinya para pelaku UMKM mencoba bertransaksi secara pembayaran non tunai dan bisa optimal, karena untuk pengguna QRIS baru sekitar 15 juta.


Selanjutnya, para pelaku UMKM yang hadir juga mendapatkan pemaparan dari Widyaiswara Ahli Madya pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Agus Andriyanto, S.Sos., MM.


Widyaiswara Ahli Madya pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Agus Andriyanto, S.Sos., MM


Dia mengatakan, pemasaran produk UMKM bisa menggunakan teknologi informasi yang berbasis digital seperti di website, media sosial dan platform e- commerce.


"Jadi tidak usah khawatir butuh ruang atau tempat yang besar untuk produk UMKM, tinggal diupload saja secara online untuk pemasarannya," tutup Agus.  [Diori Parulian Ambarita]

Berita Populer


TerPopuler