Saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025), Banyu yang berasal dari Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, membenarkan hal tersebut. Ia mengakui telah mengeluarkan dana paguyuban tanpa seizin ketua.
“Memang ada tanggung jawab saya kepada ketua,” ujar Banyu.
Dalam komunikasi internal yang beredar, terdengar bahwa suara beberapa anggota lebih dominan dibanding keputusan resmi dari ketua. Hal ini memicu kekhawatiran akan berkurangnya otoritas ketua, yang justru tampak seperti boneka semata. Sementara itu, sejumlah anggota yang menerima pinjaman dilaporkan gagal membayar kewajiban mereka, menambah kerugian paguyuban.
Lebih parah lagi, Banyu masih memiliki tanggungan dana sebesar lebih dari Rp4 juta kepada ketua. Ia juga tidak merespons panggilan maupun pesan dari ketua, bahkan menyatakan siap “menghadapi sampai kemanapun,” sehingga muncul dugaan kuat adanya indikasi penggelapan dana.
Salah satu anggota IDF bernama Ijul turut angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa kekurangan dana sebesar Rp3 juta untuk Warung INDRECO ditutupi oleh Pak Banyu. Namun, tanggungan tersebut menjadi pinjaman pribadi Ijul ke Banyu.
"Makanya waktu itu saya cuma ambil sembako aja, tidak pernah ajukan pinjaman. Tapi saya kaget ketika utang pribadi saya dimunculkan dalam tagihan anggota IDF," ujar Ijul.
Ijul juga menyebut bahwa dirinya telah mengingatkan Banyu agar berhenti menggunakan uang pribadi untuk membantu anggota lain. Ia menegaskan tidak pernah mengajukan pinjaman secara resmi ke IDF, sehingga munculnya nama dirinya dalam laporan keuangan membuatnya terkejut.
“Bang Kodir juga heran kenapa nama saya muncul dalam daftar tagihan. Padahal setelah dicek, tidak ada pengajuan pinjaman atas nama saya di keuangan IDF,” jelas Ijul.
Ia pun menyayangkan tindakan Banyu yang kini menggunakan jalur tidak resmi, bahkan memerintahkan Kodir untuk menagih pinjaman yang sebetulnya bersifat pribadi.
“Sekarang Bang Kodir yang malah pusing, disuruh nagih pinjaman pribadi saya ke Pak Banyu. Saya sudah janji akan bayar langsung ke Pak Banyu,” pungkas Ijul. [Diori Parulian Ambarita]