AmbaritaNews.com | Jakarta - Ratusan tenaga honorer asal Kota Bekasi yang tergabung dalam kategori R4 tanpa kode “L” berangkat menuju Jakarta untuk menggelar aksi damai di depan Istana Negara. Mereka bergabung bersama ribuan rekan honorer lainnya dari berbagai daerah dalam aliansi R4 se-Indonesia untuk menyuarakan tuntutan keadilan dan hak kesetaraan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tidak diberikannya formasi kepada para honorer R4 meskipun mereka telah mengikuti seluruh tahapan seleksi PPPK tahap 2. Diketahui, dari sekitar 3.300 honorer Non-Database BKN di Kota Bekasi, sebanyak 1.145 orang yang sebagian besar merupakan tenaga kebersihan, guru, nakes, tenaga teknis dan administrasi, masih belum mendapatkan kejelasan status kepegawaiannya.
Ketua Forum Komunikasi Pegawai Kebersihan (FKPK) Kota Bekasi, Andri, menjelaskan bahwa para honorer tersebut merupakan tenaga yang telah mengabdi selama belasan tahun. Namun, akibat permasalahan dalam pendataan oleh BKN pada tahun 2022, mereka kini tidak masuk dalam formasi ASN yang seharusnya.
"Sebanyak 1.145 honorer dengan kode R4 tanpa L ini adalah para pengabdi setia. Mereka tetap bekerja dan menjalankan tanggung jawabnya hingga hari ini. Khusus untuk petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, saya telah mengimbau agar mereka tetap memberikan pelayanan maksimal dalam pengangkutan sampah dan kebersihan lingkungan di wilayah kerja masing-masing, meskipun sebagian besar ikut aksi," ujarnya kepada media.
Melalui aksi ini, para peserta menyuarakan tuntutan agar Presiden RI segera menegakkan amanat Undang-Undang ASN Nomor 20 Tahun 2023, khususnya terkait pengangkatan honorer menjadi ASN. Mereka juga menyerukan implementasi sila ke-5 Pancasila, yakni "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
“Kami memohon kepada pemerintah untuk memberikan hak kesetaraan bagi seluruh honorer di Kota Bekasi agar bisa diangkat menjadi PPPK penuh waktu, sebagaimana amanat konstitusi dan semangat keadilan sosial," tegas Andri menutup pernyataannya.
Aksi damai ini menjadi simbol perjuangan para honorer R4 yang selama ini tetap bekerja dengan penuh dedikasi, namun belum memperoleh pengakuan status dan hak yang sepatutnya. [Diori Parulian Ambarita & Joko Susanto]
