Diplomasi Prabowo–Raja Yordania hingga Rencana Indonesia Kirim 20.000 Pasukan ke Gaza -->
INGIN MENJADI JURNALIS MEDIA ONLINE AMBARITA NEWS, HUBUNGI NOMOR TELEPON ATAU WHATSAPP 082130845668

Diplomasi Prabowo–Raja Yordania hingga Rencana Indonesia Kirim 20.000 Pasukan ke Gaza

Sabtu, 15 November 2025, 08:44



AmbaritaNews.com | Jakarta - Berbagai dinamika politik nasional dan internasional pada Jumat (14/11) menjadi sorotan publik. Mulai dari kunjungan kenegaraan Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein ke Indonesia, langkah Bawaslu memperkuat pengawasan penggunaan kecerdasan buatan, hingga persiapan pemerintah mengirimkan 20.000 personel TNI untuk misi perdamaian di Gaza. Berikut rangkuman lengkapnya.



1. Presiden Prabowo Terima Kunjungan Raja Yordania di Istana Merdeka


Presiden RI Prabowo Subianto menyambut langsung kedatangan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat sore (14/11). Pesawat kenegaraan yang membawa Raja Abdullah II tiba sekitar pukul 16.00 WIB, dikawal ketat oleh 7 pesawat tempur F-16 dan 3 pesawat T-50 milik TNI AU sebagai bentuk kehormatan negara.


Prabowo menunggu di bawah tangga pesawat dan langsung menyambut sang Raja dengan jabat tangan hangat dan pelukan. Gestur ini kembali menegaskan kedekatan personal kedua pemimpin yang sudah terjalin sejak lama.


Setelah prosesi penyambutan lengkap dengan jajar kehormatan, dentuman meriam enam kali, hingga tarian Betawi rampak none, keduanya berangkat bersama menuju Istana Merdeka dengan satu kendaraan, tiba pada pukul 16.49 WIB.


Kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II dilaksanakan pada 14–15 November 2025 dan diharapkan memperkuat kemitraan strategis Indonesia–Yordania, yang telah terjalin sejak 1951.



2. Bawaslu Tingkatkan Kapasitas Pengawasan Penggunaan AI dalam Pemilu


Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty menyampaikan bahwa lembaganya tengah meningkatkan kemampuan para pengawas pemilu untuk mengantisipasi penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) dalam kontestasi politik.


“Kami menyiapkan berbagai upaya peningkatan kapasitas di jajaran pengawas pemilu supaya mereka tidak gagap,” kata Lolly di Kantor Bawaslu RI.


Bawaslu menggandeng para ahli teknologi informasi dan keamanan siber untuk merumuskan formula terbaik dalam mengawasi ruang digital, terutama terkait disinformasi dan manipulasi konten berbasis AI menjelang pemilu mendatang.



3. Golkar: Hormati Keputusan Presiden Beri Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto


Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Idrus Marham mengajak masyarakat menghormati keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.


Idrus menilai keputusan Presiden tidak seharusnya ditanggapi dengan “dendam politik” yang dapat memecah belah bangsa.


“Mari kita hormati kebijakan ini dan fokus menjalankan program-program pembangunan,” ujarnya di Jakarta.



4. DPR Bentuk Panja Reformasi Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan


Komisi III DPR RI memastikan akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Reformasi untuk tiga lembaga penegak hukum: Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan.


Ketua Komisi III Habiburokhman mengatakan pembentukan Panja didasari banyaknya masukan masyarakat terhadap kinerja institusi penegak hukum.


“Rencananya Selasa pekan depan kita akan memanggil pimpinan tiga institusi tersebut, lalu mengesahkan Panja,” ujarnya.


Panja ini nantinya berfokus pada evaluasi, perbaikan sistem, dan penguatan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.



5. Pemerintah Siapkan 20.000 Personel untuk Misi Perdamaian di Gaza


Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyiapkan 20.000 prajurit TNI untuk dikirim dalam misi perdamaian di Gaza.


“Kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi,” ujar Sjafrie di Kantor Kemenhan.


Penyiapan pasukan berskala besar ini dilakukan atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari komitmen Indonesia mendukung upaya kemanusiaan dan stabilisasi kawasan.



Dengan rangkaian dinamika politik tersebut, menjadi salah satu momentum penting yang menandai penguatan diplomasi Indonesia, penegakan demokrasi, hingga kontribusi Indonesia dalam misi kemanusiaan global.  [Diori Parulian Ambarita & Supriyadi]

Berita Populer


TerPopuler